Oke, jadi kemarin itu hari terakhir ulum di Labschool buat smp nya (kecuali yg sempat gak masuk pas ujian, hehehe). Mata pelajarannya itu ips. Nah yang diujikan itu langsung 3 mata pelajaran yaitu Geografi, Ekonomi, dan Sejarah.
Hari terakhir, tapi rasanya gimana gitu. Soalnya, semuanya hapalan. Tapi untungnya cuma 1, kalau mata pelajarannya ips dan yg lainnya pasti langsung semakin malas. Motivasinya itu kan hari terakhir, seharusnya nilainya bisa lebih baik daripada 2 pelajaran. Hari itu juga hari terakhir ujian, nanti setelah itu langsung bebas, kalau orang tua bilang masih harus belajar kita jadi bisa bela diri kita sendiri hehehe (tapi jangan kasar2 juga!).
Nah selamat ya buat teman-teman kelas 7 dan kakak-kakak kelas 8 yang mendapatkan nilai tertinggi. Dan buat kita semua semoga naik kelas dengan nilai terbaik, amin!.
Ini ada beberapa foto buat kalian semua :)
Naifa Timeline
Jumat, 08 Juni 2012
Jumat, 25 Mei 2012
Lari Pagi Terakhir
Kemarin itu adalah lari pagi terakhir. Rasanya sedih dan sayang untuk dilewatkan karena ini adalah lari pagi terakhir di tahun ajaran ini. Di hari itu aku pakai baju Alice Hetalia warna merah yang aku pinjam dari Kanti. Bajunya memang pas banget sama aku, tapi tidak apa-apa yang penting bisa dipakai.
Di hari itu juga ada shooting. Kalau gak salah buat lomba sama Labschool Rawamangun dan Cibubur. Semoga Labschool Kebayoran bisa menang!. Di hari itu juga semua serba terakhir seperti keputrian, dan lain-lain. Semua kegiatan berjalan lancar.
Ini ada beberapa foto bareng teman-teman kelas 7E dan kelas 7 yang lainnya :)
Goldilocks dan 3 Beruang
Suatu ketika, ada seorang gadis kecil bernama Goldilocks. Ia suka bermain, tapi ia tidak boleh meninggalkan rumahnya. Suatu hari, karena bosan, ia berjalan-jalan di hutan. Tak lama kemudian, ia tersesat. Goldilocks menemukan sebuah rumah. Ia bergegas ke rumah itu. Ia mengetuk pintunya, tapi tidak ada yang menjawab.
Ketika masuk ke dalam rumah, ia melihat meja di dapur yang diatasnya terletak tiga mangkuk bubur. Goldilocks pun merasa lapar. Akhirnya ia mencicipi bubur-bubur tersebut dari mangkuk pertama.
“Bubur ini terlalu panas!” katanya. Jadi, ia pun mencicipi bubur dari mangkuk kedua. Ia pun berkata lagi “Bubur ini terlalu dingin". Akhirnya, ia merasakan bubur yang ada di mangkuk terakhir.
“Ahhh, bubur ini jauh lebih baik,” katanya gembira dan ia pun memakannya sampai habis.
Setelah makan sampai kenyang, ia pun berjalan ke ruang tamu dan ia melihat tiga kursi. Goldilocks duduk di kursi pertama untuk mengistirahatkan kakinya.
“Kursi ini terlalu besar!” katanya. Jadi ia duduk di kursi kedua. “Kursi ini terlalu besar juga!” dia mengeluh. Akhirnya ia mencoba kursi terakhir.
“Ahhh, kursi ini benar-benar tepat,” katanya. Tapi saat ia duduk di kursi untuk beristirahat, kursi itu pecah menjadi potongan-potongan!
Goldilocks sangat lelah saat ini, jadi dia naik ke atas untuk kamar tidur. Dia berbaring di tempat tidur pertama, tapi itu terlalu keras. Lalu ia berbaring di tempat tidur kedua, tapi itu terlalu lunak. Lalu ia berbaring di tempat tidur ketiga dan itu yang sangat tepat dan nyaman baginya. Goldilocks pun tertidur lelap.
Ketika ia sedang tidur, tiga beruang pulang. “Seseorang sudah makan buburku!” geram Papa beruang. “Seseorang sudah makan buburku juga!” kata Mama beruang. “Seseorang sudah makan buburku dan ia makan semuanya!” teriak Anak beruang.
Ketika mereka berjalan ke ruang tamu, mereka pun terkejut lagi “Seseorang sudah duduk di kursiku!” geram Papa beruang. “Seseorang sudah duduk di kursiku juga!” kata Mama Beruang.
“Seseorang sudah duduk di kursi ku dan telah menghancurkannya sampai berkeping-keping!” teriak Anak Beruang.
Mereka memutuskan untuk melihat-lihat lagi dan ketika mereka sampai ke atas yaitu di kamar tidur, Papa beruang menggeram, “Seseorang sudah tidur di tempat tidurku!”. “Seseorang sudah tidur di tempat tidurku juga!” kata Mama Beruang. “Seseorang sudah tidur di tempat tidurku dan dia masih ada!” seru Anak Beruang.
Saat itu, Goldilocks terbangun dan melihat tiga beruang. Dia berteriak dengan ketakutan “Tolong!”. Ia pun melompat dan berlari keluar dari ruangan. Goldilocks berlari menuruni tangga, membuka pintu, dan lari ke hutan. Ia pun akhirnya sampai ke rumahnya. Dan setelah itu ia pun berjanji akan menuruti perintah orang tuanya.
Christina Perri - A Thousand Years
Heart beats fast
Colors and promises
How to be brave
How can I love when I'm afraid to fall
But watching you stand alone
All of my doubt suddenly goes away somehow
One step closer
I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid I have loved you
For a thousand years
I'll love you for a thousand more
Time stands still
Beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything take away
What's standing in front of me
Every breath
Every hour has come to this
One step closer
I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid I have loved you
For a thousand years
I'll love you for a thousand more
And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more
One step closer
One step closer
I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid I have loved you
For a thousand years
I'll love you for a thousand more
And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more
Sekalian juga, ini ada yang main biolanya :)
Drama Bahasa Inggris
Jadi, waktu itu kan ada tugas buat drama. 1 kelompok 3 orang. Aku sekelompok sama Raissa dan Nares. Kita sepakat dramanya judulnya "The Girl Who Cried Wolf".
Aku jadi pohon dan villagers 1, Nares jadi villagers 2 sama wolfnya, dan Raissa jadi Girl nya. Ceritanya kita ubah-ubah sedikit soalnya pemerannya perempuan semua. Propertinya ada yang pinjam ada yang buat sendiri. Yang pinjam itu dombanya, yaitu Shaun The Sheep. Pohon, latar belakang, dan lain-lain dibuat oleh kami bertiga.
Jadi, ceritanya Gadis penggembala (Raissa) itu suka iseng. Dia menipu 2 orang desa (Naifa dan Nares) sampai 2 kali.
Sampai pada suatu saat dia benar-benar kedatangan serigala (Nares) para orang desa tidak mau membantunya karena mengira dia usil lagi. Akhirnya semua dombanya dimakan oleh serigala tersebut. Tapi untung dia selamat. Dia pun berjanji tidak suka menipu lagi.
Maaf ya kalau gambarnya boy, bukan girl :D
Aku jadi pohon dan villagers 1, Nares jadi villagers 2 sama wolfnya, dan Raissa jadi Girl nya. Ceritanya kita ubah-ubah sedikit soalnya pemerannya perempuan semua. Propertinya ada yang pinjam ada yang buat sendiri. Yang pinjam itu dombanya, yaitu Shaun The Sheep. Pohon, latar belakang, dan lain-lain dibuat oleh kami bertiga.
Jadi, ceritanya Gadis penggembala (Raissa) itu suka iseng. Dia menipu 2 orang desa (Naifa dan Nares) sampai 2 kali.
Sampai pada suatu saat dia benar-benar kedatangan serigala (Nares) para orang desa tidak mau membantunya karena mengira dia usil lagi. Akhirnya semua dombanya dimakan oleh serigala tersebut. Tapi untung dia selamat. Dia pun berjanji tidak suka menipu lagi.
Maaf ya kalau gambarnya boy, bukan girl :D
Rabu, 23 Mei 2012
One Direction - One Thing
[Liam]
I've tried playing it cool
But when I'm looking at you
I can’t ever be brave
'Cause you make my heart race
[Harry]
Shot me out of the sky
You're my kryptonite
You keep making me weak
Yeah, frozen and can't breathe
[Zayn]
Something’s gotta give now
'Cause I’m dying just to make you see
That I need you here with me now
'Cause you've got that one thing
[All - Chorus]
So get out, get out, get out of my head
And fall into my arms instead
I don't, I don't, don't know what it is
But I need that one thing
And you've got that one thing
[Niall]
Now I'm climbing the walls
But you don't notice at all
That I'm going out of my mind
All day and all night
[Louis]
Something’s gotta give now
'Cause I'm dying just to know your name
And I need you here with me now
'Cause you've got that one thing
[All - Chorus]
So get out, get out, get out of my head
And fall into my arms instead
I don't, I don't, don't know what it is
But I need that one thing
So get out, get out, get out of my mind
And come on, come into my life
I don't, I don't, don't know what it is
But I need that one thing
And you've got that one thing
Woah-oh-oh-oh
Woah-oh-oh-oh
Woah-oh-oh-oh
[Harry]
You've got that one thing
[Liam]
Get out, get out, get out of my head
And fall into my arms instead
[All - Chorus]
So get out, get out, get out of my head
And fall into my arms instead
I don't, I don't, don't know what it is
But I need that one thing
So get out, get out, get out of my mind
And come on, come into my life
I don't, I don't, don't know what it is
But I need that one thing
Yeah, you've got that one thing
Panci Bubur Ajaib - Dongeng Rakyat Swedia
Ini kisah tentang panci bubur tua. Suatu hari, tepat sebelum Natal, petani tua miskin dan istrinya ingin menjual sapi terakhir mereka karena mereka sudah tidak punya uang dan tidak ada makanan di lemari. Akhirnya sang petani menjual sapinya.
Ketika petani itu berjalan dengan sedih bersama sapinya, dia bertemu laki-laki kecil yang sangat aneh. Laki-laki itu berjanggut putih panjang. Janggutnya panjang sekali sampai menyentuh jari-jari kakinya yang telanjang. Dia memakai topi hitam besar sehingga hanya cahaya matanya saja yang terlihat. Laki-laki tua itu membawa panci bubur yang sangat tua.
Ketika petani itu berjalan dengan sedih bersama sapinya, dia bertemu laki-laki kecil yang sangat aneh. Laki-laki itu berjanggut putih panjang. Janggutnya panjang sekali sampai menyentuh jari-jari kakinya yang telanjang. Dia memakai topi hitam besar sehingga hanya cahaya matanya saja yang terlihat. Laki-laki tua itu membawa panci bubur yang sangat tua.
‘Sapi yang bagus,’ ujar laki-laki kecil yang aneh itu. ‘Apa sapi ini dijual?
‘Ya,’ ujar petani itu.
‘Aku akan membeli sapimu,’ ungkap laki-laki kecil aneh itu sambil meletakkan panci buburnya dengan suara berdentum. ‘Aku akan memberi panci bubur ini sebagai ganti sapimu!’.
Petani itu melihat panci bubur yang sangat tua itu, lalu dia melihat sapinya yang bagus. Namun saat dia hendak mengatakan, ‘Tidak boleh!’ terdengar suara bisikan, ‘Bawa aku, Bawa aku !’
Petani itu menggelengkan kepalanya. Menjadi miskin saja sudah cukup buruk, apalagi kalau dia harus mendengar suara-suara aneh. Ketika dia membuka mulutnya lagi untuk mengatakan, ‘Tidak boleh !’ terdengar suara itu lagi. ‘Bawa aku ! Bawa aku’
Dia langsung tahu, panci itu pasti panci ajaib, dan harus segera dia dapatkan. Karena itu dia segera berkata pada laki-laki kecil aneh itu, ‘Boleh !’ dan dia menyerahkan sapinya. Dia membungkuk untuk mengambil panci itu dan ketika dia mendongak, laki-laki kecil aneh itu sudah lenyap.
Petani itu tahu bahwa dia akan sulit menjelaskan pada istrinya alasan dia menukar sapi berharga mereka dengan panci bubur yang sangat tua itu.
Tentu saja istrinya marah dan mulai mengeluarkan kata-kata yang sangat kasar, tapi kemudian panci itu bersuara.
‘Bawa aku ke dalam dan bersihkan lalu gosoklah, maka kamu akan melihat keajaiban yang akan kamu lihat !’
Istri petani itu terkejut, tapi dia mengikuti permintaan si panci. Dia mencuci panci itu luar-dalam, kemudian menggosoknya sampai mengkilat seperti panci baru. Segera setelah dia selesai, panci itu meloncat dari meja, langsung menuju pintu. Petani dan istrinya duduk terdiam di dekat perapian. Mereka tidak punya uang, tidak punya sapi, tidak punya makanan, dan bahkan sekarang mereka kehilangan panci ajaib itu.
Di ujung jalan rumah petani miskin itu, hiduplah seorang laki-laki kaya. Dia sangat egois dan menghabiskan seluruh waktunya dengan makan makanan yang enak dan menghitung uangnya. Pelayannya banyak, termasuk seorang koki yang sedang membuat puding Natal di dapur. Puding itu berisi buah prem, kismis, almond dan makanan enak lainnya. Puding itu sangat besar sehingga tidak ada panci yang muat untuk memasaknya. Tepat pada saat itu panci bubur tersebut muncul di pintu.
‘Syukurlah!’ seru si koki. “Sang peri pasti mengirim panci ini untuk menampung pudingku,” dan dia memasukkan pudding itu ke dalam panci, si panci langsung berlari keluar pintu. Koki itu menjerit, tapi pada saat kepala pelayan, pelayan laki-laki, pelayan ruang tamu, dan anak laki-laki yang menyalakan pemanggang terburu-buru masuk ke dapur, panci itu sudah hilang dari pandangan.
Panci bubur itu sudah berjalan menuju rumah si petani miskin. Petani dan istrinya senang melihat panci itu lagi, bahkan makin senang saat melihat puding yang lezat di dalamnya. Istri petani memasaknya dan puding itu baru habis setelah tiga hari. Mereka pun bisa merayakan Natal yang indah, sementara panci bubur tua itu teronggok di dekat perapian.
Musim semi tiba, panci bubur itu masih teronggok di dekat perapian. Suatu hari, tiba-tiba panci itu mendekati istri petani dan berkata, ‘Bersihkan dan gosok aku, maka kamu akan melihat keajaiban.’
Istri petani pun menggosok panci itu sampai berkilauan seperti panci baru. Setelah selesai digosok, panci itu langsung melompat dari meja, dan keluar lewat pintu.
Kamu masih ingat orang kaya yang senang sekali menghitung uangnya, kan ? Saat ini laki-laki itu sedang duduk di ruangan besar, dengan tumpukan keping emas dan keping perak di meja, dan berkantong-kantong besar penuh keping di lantai dekat kakinya. Dia sedang mencari wadah untuk menyembunyikan uangnya saat panci itu tiba. Sang koki takut sekali dimarahi orang kaya itu sehingga dia tidak melaporkan bahwa panci itu telah mencuri puding Natal. Ketika melihat panci itu, laki-laki kaya itu senang.
"Syukurlah!" serunya, „Sang peri pasti telah mengirim panci ini tepat pada waktunya untuk wadah uangku,“ dan dia memasukkan beberapa kantong uang ke dalam panci itu. Segera setelah kantong-kantong uang jatuh ke dasar panci dengan suara bergemerincing nyaring, panci itu melompat keluar lewat pintu. Orang kaya itu berteriak dan menjerit, tapi pada saat kusir, kepala pelayan dan anak laki-laki pengurus kandang kuda berlari ke ruangan besar itu, panci itu sudah lenyap.
Panci itu berjalan menuju rumah petani miskin. Petani dan istrinya sangat senang melihat panci itu lagi, bahkan makin senang saat melihat berkantong-kantong keping emas dan keping perak. Uang itu cukup untuk membiayai seluruh hidup mereka, bahkan bisa dipakai untuk membeli sapi baru.
Dan panci bubur yang sangat tua itu teronggok dekat perapian selama setahun yang panjang. Kemudian, suatu hari, panci itu tiba-tiba berjalan keluar lewat pintu. Panci itu berjalan menyusuri jalan, lalu menghilang. Dan petani dan istrinya tidak pernah melihat panci itu lagi.
Langganan:
Postingan (Atom)